Part 1. Adel Yang Menyebalkan



Sewaktu Aku SMP aku pernah mendapat tugas wawancara sebagai pemenuhan syarat kelulusan pada mata pelajaran kewarganegaraan.  Saat itu aku sedang bingung tentang topik apa yang akan aku bahas.
Sedang berjalan menelusuri jalan pulang direrumputan aku melihat ada seorang wanita sedang mengembala 2 ekor kambing ditengah sawah, wanita itu berpenampilan lusuh seperti pengemis jalan kramat, perlahan tapi pasti aku mencoba mendekatinya penasaran.

Aku mencoba mendekatkan diri padanya.
Kemudian mendadak dia berpaling kearahku. Kulihat wajahnya yang hitam manis, dan bibirnya yang tipis membuatku terpesona, jadi semakin lama aku memperhatikannya. Kemudian dia menoleh, Aku terkaget Eh... Dia terdiam tenang tanpa ekspresi apapun. Aku coba menyapa,
Aku       : hai apa kabar ?
Wanita  : Baik-baik aja nggak sakit..
Aku       : Emm.. Kamu siapa ? koq aku baru liat kamu ya disini, biasanya kalo aku lewat sini mas parjo yang  ngembala kambing, kenapa sekarang kamu ?
Wanita : Biasa aja kale, nggak pernah liat cewek jagain kambing ya?? ( dengan ketusnya)
Aku      : ( terdiam )
Aku      : hem.. kambing-kambing ini makananya apa sih ? ( mencoba membuka obrolan )
Wanita : Yang putih apa yang hitam ?
Aku      : Kalo yang putih ?
Wanita  : Kalo yang putih makanya rumput
Aku      : Kalo yang hitam ?
Wanita : Sama..
Aku      : .. ‘kriik kriikk
Aku      : Eh.. kambing-kambing  ini usianya udah berapa tahun ? ( mencoba pertanyaan lain yang lebih bermutu )
Wanita  : Yang putih apa yang hitaamm??
Aku      : Kalo yang putih ?
Wanita  : 2 tahun..
Aku      : Nah kalo yang hitam ?
Wanita  : Sama..
Aku      :  gubrak
Aku       : Heh, kambing-kambing ini jenis kelaminnya apa sih ? ( jadi agak keqi )
Wanita   : Yang jelas dong kalo nanya, yang mana? Yang putih apa yang hitam ?? ( ikutan sensi )
Aku       : Kalo yang putih ?
Wanita   : Betina..
Aku       : Kalo yang hitam ?
Wanita   : Sama..
Aku       :  Jiiaahhh.
Aku       : Kok Setiap ditanya yang mana, jawabannya sama juga kalo begitu kan nggak usah ditanya yang putih  apa yang hitam gimana siih.. ( kesel )
Wanita  : Bukan begitu juga, soalnya kalo kambing yang putih itu ya punya gue..
Aku      : owwh begitu ( mengerti ), Nah kalo yang hitam ?
Wanita  : Sama
Aku      : %&^#(!)#!_(!*$*^*@ ( jedotin diri )
Wanita  : Kenapa nggak suka??
Aku      : nggak apa-apa koq ( dalam hati nafsu mau jitak )

Sejak saat itu aku mengenal Adel sebagai sosok yang menyebalkan, namun sejak saat itu pula kita jadi semakin akrab.  Aku sering bertemu dengannya dan berbincang-bincang setiap sepulang sekolah, sudah hampir setahun kita berteman, Adel banyak bercerita kepadaku tentang keluarganya tentang Ayah dan ibunya dan sebuah cerita lucu tentang tantenya yang tidak bisa aku lupakan. Adel pernah bercerita,
Suatu hari tantenya Adel datang ke Indonesia setelah sekian lama tinggal di jerman. (ceritanya tantenya ini campuran Indo Jerman... hehehe). Aneh kenapa aku malah ketawa.

Ini hari pertama kali tantenya ikut Arisan Ibu-ibu PKK, maklum saja sebagai new comer yang juga single parent beranak satu dia mencoba beradaptasi dengan lingkungan sekitar,
saat itu dia berangkat dengan ibu lurah ketempat diselenggarakannya arisan tersebut. Namun ditengan jalan tantenya yang hanya berpakaian kaos singlet dan celana pendek ketat itu mendapat intimidasi verbal dari orang-orang sekeliling. Kata mereka " ihh jablay..", dengan suara yang samar-samar.
bukan hanya didalam perjalanan, saat di tempat arisan pun si tante yang wajahnya memang tidak kelihatan indo sama sekali itu diperlakukan dengan sama. Dia dikatai " ihh jablay...", dengan intonasi jijik. Kemudian tante  yang mendengar itu spontan bertanya kepada ibu lurah," Bu, Jablay itu apa ya??", sentak ibu lurah yang gemuk kebanyakan angin itu terkaget, " Darimana kamu dapat kata-kata itu?". gelagapan.
"Dari temen-temen PKK", jawab tantenya menjelaskan. Ibu lurah yang bingung menjawab apa terdiam sejenak, mungkin dalam hatinya " kalo saya bilang jablay adalah PSK mungkin akan jadi kacau.... huft puyunghai deh eike".
"Dela Jablay itu Artinya Cantik". Ibu lurah mencoba berbohong untuk kebaikan.
"Oh gitu ya Bu", sambil mengangguk-anggukan kepala.

Kemudian selang waktu berlalu, tantenya Adel sebagai pendatang baru di arisan ibu-ibu PKK itu mendapat kesempatan untuk memperkenalkan diri, dengan gaya bahasa seperti cinta laura dia mulai menyapa ibu-ibu peserta arisan,
" Selamat pagi, Ibu-ibu yang jablay-jablay.....! dan Ibu lurah yang paling jablay....!".
Ibu lurah yang mendengarnya langsung pingsan ambruk dari tempat duduknya.
Aku ketawa tidak hentinya mendengar cerita itu.

Adel tidak hanya wanita aneh namun juga teman curhat dan teman canda yang sangat menghibur, sebagai teman akrabku Adel cukup membuatku nyaman seperti pampers.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIDAK MENERIMA SUMBANGAN

Part 2. Semua Jadi Konyol

Poems