Poems

Langkahku

Mencari inspirasi untuk dini hari

Ku langkahkan kaki di sunyi pagi

Langkah kaki yang memberi arti

Pada setiap sudut kekosongan hati

Dan kudapat mengerti

Bahwa disetiap langkahmu

Ada sesuatu yang baru

Jika kau berhenti mendadak

Pastilah kau sesak

Menemui pandanganmu yang setitik

Berlari mencoba menggapainya

Menghinggapinya

Dan bercengkrama denganya

Langkah panjang ini

Telah menemui banyak arti

Dari lorong-lorong perih

Sampai kota-kota damai yang jernih

Selamat melangkah sahabatku

Semoga esok aku ada lagi

Menemani langkah mu yang sunyi


Selamat malam cinta

Aku dan cinta

Bagai satu darah mengalir dirahim bunda

Menghinggapinya dengan berselimut lelah

Sampai ku lahir menapaki dunia

Aku dan cinta

Merebah di tangan tuhan

Melompati bumi indah beralaskan siang

Tak semanja bayi angsa

Tapi tak sekuat bayi singa

Aku dan cinta

Berlarian mengitari senja

Menari dengan canda

Menertawakan bahagaia

Cinta letih kau

Memuja angkuh dewi pelipurlara

Mengendus rasa rindang di rambutnya

Cinta lesu kau

Di detik menjelang malam

Ketika rindu menamparmu dengan kerasnya

Berbaringlah dengan penuh kekosongan

Tanpa sehelai kain kan menutupimu

Ku akan kecup kau di kening

Dan ucapkan

Selamat malam…

Mencintaimu

Mencintaimu..

Merasakan seribu marga cinta menyerang jantungku

Isi hati dan dahiku penuh gundah

Membuatku berani..

Mencampurkan senyawa pada secarik hari disetiap tapak waktu

Terlebih mawar berduri melukaiku

Dan lagi embun pagi membasahi kepalaku

Aku terhempas

Tak kuasa menangkap rindu sejuta wangi tubuhmu

Pernah ku melampaui beban haru karnamu

Terdesak di pelupuk hati paling hitam ku tersungkur

Sampai aku tak bisa..

Menjenguk pemakaman ku sendiri

Ketika kamu..

melepaskan genggamanmu dari ragaku..

kau menghancurkan hati yang telah luluh

mengapa tak ada ucap percaya padaku

berangan kalau aku pasti setia

mendampingi kamu dengan semua egomu

berada disamping tidurmu menemani mimpimu

biarkan imajimu mempercayaiku

kalau aku sangat mencintaimu..


Kamu dan duniaku

Berbaringku di lapang penuh penghijau

Aku mulai tangisi sendu..

Ketika aku mengingat kembali kebodohanku

Mecoba berlari lagi…

Karena kamu

Aku siap menaruh diriku di bawah kaki logika tanpa cinta

Dan siap ditendangnya menuju dunia itu

Dunia hening Yang tak ada kamunya

Tak ada cintanya

Juga tak ada segala bahagia lagi

Kamu dan duniaku

Menjadi satu gumpalan dikepalaku

Yang tak akan ada lupa di kedua tanganku

Karna telah menggenggamu

Kamu merantai semua keputus asaanku

Menjadikanya terbebas dari loreng kebobrokan

Mencerdaskan aku diduniaku

Dunia ramai Yang ada kamunya

Yang ada cintanya

Juga ada bahagia disela – sela detik

Terlebih menjelang pasang lautan hatiku..


CERITA AKU DAN KAMU

Disatu pagi diatas tempatmu berdiri

Ada aku yang mulai melanda sepi

Mengingatmu dan mengingat mutiara-mutiara indah keluar dari bibirmu

Aku sentak terpana

Hampir merangkul merana

Kamu mengikat tali cinta yang dulu dengan rasa

Seakan kini kau memutusnya tanpa bicara

Dan aku hanya bisa tangisinya dari balik awan

Jauh Diatas kepalamu takut ketahuan

Kau berjalan dengan waktu

Seiring dengan rasa tak peka itu

Aku ini manusia

Aku ini bernyawa

Bisa menangis dalam canda

Dan tertawa dalam duka

Apa kau masih tak bisa merasa

Aku dan hatiku hancur melebur bak abu tercerai berai

Tapi kau tetap melenggang sayap mengepak terbang

Menjauh dari jalanku yang tak ada di peta kamu

Tak ada dihati kamu

Dan apa aku harus meminang sedih kembali

Beritahu aku dengan nada risau itu

Dengan seruling bambu dan bale kecil yang dikelilingi padi

Agar aku dapat merasakan kamu di tengah itu semua

Sedang merajut kembali mantel bulu kehangatan kalbu

Yang kau sobek dengan paksa dari tubuhku lalu..

Semoga keindahan rasa yang tak terbeli ini cukup aku dan kamu yang tahu..


WANITA PEMBERANI

Tertidur dalam pelukan siang membuatku lapar mata

Setelah terbangun nanti ku ingin menjelajahi singgasana peradaban sebelum malam

Ingin memandang sejuta misteri tentang dahsyatnya zat selayak kamu

Wanita dan keangkuhan yang mereka kenakan

Kejujuran yang mereka lapisi dengan kelicikan

Bukan suatu kepalsuan hanya sekedar tameng dari kebiadaban sang raja siang

Dahaga akan cinta yang menggelora di sebuah padang ternama

Membuatku terfatamorgana tentang indahnya senyummu dimalam buta

Tak begitu dahsyat namun begitu menyentuh

Mencubit bahkan memukul alam sadarku sebagai lelaki

Hanya wanita penyandang dewi

Bukan sekedar dewi yang sering kulihat dimimpi

Berbeda dari itu kau gelap

Tapi tak menggelapkan

Kau wanita

Tapi kau tak lemah

Kau hitam

Tapi tak mencoreng

Kau hanya bertahan dengan gelap,wanita dan hitamnya kamu yang kau pakai sebagai senjata

Untuk melemahkan tamu kurang ajar yang tak diundang

Kau salah satu dewi siang yang berani menentang raja2 dari mereka

Aku kagum

Aku salut

Tak bertekuk lutut

Tapi ku angkat topi

Selamat berjuang kamu wahai wanita pemberani…!

Semoga kau akan tetap jadi yang tak ternilai…!


ANANDA

Selayang jingga adalah puja

Kepada peri purnama Ananda namanya

Seorang wanita tak terjamah

Membangunkanku dalam kesiapan

menghadap kepada laksamana cinta

Membagi ceritaku dengan paras merah padam itu

Sehingga berbunga nusa didalam hatiku nan permai

Ananda seorang kekasih tercinta

Berani menawarku dengan senyum itu

Dan aku mau..

Selayang pandang adalah kiasan

Kepada dewi sepi yang tak terlihat lagi

Hingga hanya ada Tanya besar menggores didahi

Mengapa terdiam dan tak pernah menyapaku lagi

Kini dia menyendiri

Terkurung dalam sepi yang dia buat sendiri

Dia hanya ingin berbicara dengan sunyi

Taukah dia tentang aku

Tentang malam penatku

Yang jauh dari tempat tawanya berada

Ananda..

Akan adakah dia

Kembali sewaktu waktu nanti

Menghijaukan lagi bumi

Tempat dimana senyumku diasingkan

Aku hanya bisa berharap dengan itu

Dengan nada memohon itu

Dengan sebatang rindu

Yang ku genggam erat dihatiku..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIDAK MENERIMA SUMBANGAN

Part 2. Semua Jadi Konyol