Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

20 Kata kata Bijak Bocah Nolep

1. Gantungkanlah cita-citamu setinggi tingginya kalo bisa tembus ke langit ke tujuh, cita cita mah bebas.. 2. Kita yang sekarang adalah doa orang tua kita, yang belum terkabul.. ^°^ 3. Semakin banyak mengeluh maka hidup akan semakin tertekan, maka buatlah musuhmu mengeluh.. 4. Kebutuhan pokok kita hanya sandang, pangan, papan dan beberapa kontrakan maka bersyukurlah.. 5. Mulutmu harimaumu, tapi ekornya kenapa didepan? 6. Berat sama dipikul ringan tetap dipikul kalo volumenya gede.. 7. Bersatu kita teguh, bercerai kita kita runtuh, ini sebelum ada corona ya 8. Papa pulang mamah basah.. "woi ini bukan kata kata bijak, cuma jiplak belakang truk". 9. Sejauh jauhnya kau pergi, keluarga tempatmu kembali, kalo masih dianggep. 10. Apalah arti sebuah nama, kalo bapaknya aja ngasal kasih nama.. 11. Uang bukanlah segalanya, kalo udah di akhirat.. 12. Sepandai pandainya tupai melompat lebih pandai lagi yang 3 bulan belom bayar utang.. 13. Sayangilah orang tuamu, k...

Part 5. Kita Anak nongkrong Neh

Kita sudah terbiasa bersama, kumpul bareng setelah pulang sekolah. Biasanya kita kumpul di teras rumah Alfi, alasannya satu karena rumah Alfi mempunyai kipas angin diterasnya. Dan obrolan bodoh yang biasa kita lakukan berkisar gosip seputar teman sekelas. Biasanya Adel mengawali dengan sebuah pertanyaan , “Hemm kalian tau nggak si hasyim?, tanyanya dengan muka dimajukan. “Iya., aku dan yang lainnya menganggukan kepala. Dia itu Homo tau!!, tiba-tiba histeris sendiri. Eh, jangan sembarangan apa buktinya kalau dia homo?? , aku menyangkal tidak percaya. Kemarin dia dikatain Homo sama Rudi diem aja, berarti dia kan beneran homo!!, Gubrak. Itu sih belum tentu!!, Alfi dan Ezza berseru. Ehh, tapi pas gue Tanya, koq dikatain homo diem aja bukan dipukul ? Dia jawab, enggak ah soalnya Rudi ganteng sih. JIAhhhhhh Kadang Adel suka iseng, ngomongin orang-orang yang lalu-lalang di depan teras. Satu contoh hari itu, sedang melintas seorang tante tua berdada besar, ya umurnya sekitar 50 ta...

Part 4. Jika Adel Menjadi Sapi

Hari-hari berikutnya aku isi dengan menyediri, merangkul malu yang tidak dapat begitu saja lepas dari ingatanku, begitu jijiknya Lioni kepadaku membuat aku depresi, sepertinya lebih baik jika aku berubah menjadi hewan. Jika Aku jadi hewan aku mau menjadi burung, karena dapat terbang kemanapun sesuka hati agar terbebas dari perasaan malu yang mencengkram ini. Tapi aku rasa tidak asik kalau aku sendirian yang jadi hewan, teman-temanku juga harus ikut jadi hewan. tidak mau sendirian Kalau Ezza dia cocoknya jadi kelinci karena lucu dan sering gonta-ganti teman lelaki. Kalo Titik lebih cocoknya jadi keong, karena lambat dan mudah terkejut. Sedangkan Alfi dia cocoknya jadi ayam jantan yang berkokok setiap pagi.  Nah, kalau Adel dia cocoknya jadi Sapi, karena, ya mukanya mirip kali ya. Tapi aneh juga kalau kita semua jadi hewan, pasti jadinya akan seperti ini.. Saat Pagi Alfi : Kukuruyuuukk Guys udah pagi nehh.. Aku : Cuit cuit cuit indahnya pagi ini tanpa asap polusi, aku mau ...

Part 4. Jika Adel Menjadi Sapi

Hari-hari berikutnya aku isi dengan menyediri, merangkul malu yang tidak dapat begitu saja lepas dari ingatanku, begitu jijiknya Lioni kepadaku membuat aku depresi, sepertinya lebih baik jika aku berubah menjadi hewan. Jika Aku jadi hewan aku mau menjadi burung, karena dapat terbang kemanapun sesuka hati agar terbebas dari perasaan malu yang mencengkram ini. Tapi aku rasa tidak asik kalau aku sendirian yang jadi hewan, teman-temanku juga harus ikut jadi hewan. tidak mau sendirian Kalau Ezza dia cocoknya jadi kelinci karena lucu dan sering gonta-ganti teman lelaki. Kalo Titik lebih cocoknya jadi keong, karena lambat dan mudah terkejut. Sedangkan Alfi dia cocoknya jadi ayam jantan yang berkokok setiap pagi.  Nah, kalau Adel dia cocoknya jadi Sapi, karena, ya mukanya mirip kali ya. Tapi aneh juga kalau kita semua jadi hewan, pasti jadinya akan seperti ini.. Saat Pagi Alfi : Kukuruyuuukk Guys udah pagi nehh.. Aku : Cuit cuit cuit indahnya pagi ini tanpa asap polusi, aku mau ...

Part 3. Penebar kesialan

Aku dan Adel duduk dikelas II-IPS 3, sekolah kami masih menganut sistem jadul yang masih menyebutkan kelas 11 adalah kelas 2 SMA, hari ini kelas kami mengawali persekolahan dengan mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Pak Yanto sudah bersiap dengan Radio tapenya, karena Hapalan gerakan senam SKJ adalah kewajiban yang juga dinilai pada UAS mata pelajaran pendidikan Jasmani dan Kesehatan maka Hari ini kami akan diberikan materi tersebut. Pada hakikatnya gerakan senam SKJ ini merupakan gabungan antara Joget Disko, Tari balet dan gerakan ibu-ibu cuci baju. Adel pernah berkata seperti itu kepadaku. Jadi tertawa aku jika mengingatnya, dan makin besar saja suara tertawaku setelah melihat Adel memakai baju, sepatu balet, lengkap dengan stocking pink DI ASPAL PANAS INI. Freak!. Hei Darmawan!!, kamu juga Pakai itu ya.. cepat sana !!, Suruh pak Yanto secara bersamaan tangannya menunjuk stocking Adel. Kamu kan sama Adel jadi instrukturnya hari ini, masa telanjang kaki begitu. tamb...

Part 2. Semua Jadi Konyol

Beberapa bulan kemudian Aku lulus SMP dan pindah rumah. Kini Aku dan Adel bertetangga. Jika ada yang bertanya kenapa bisa pindah rumah kesini Aku juga tidak tahu, mungkin sudah jadi skenario hidup kali ya. Aku dan Adel tidak hanya berdua, kita sudah mempunyai kelompok kecil yang aku sebut best friend. Kita dipertemukan dengan sebuah kenyataan bahwa tidak ada lagi anak sebaya kita di kampung dalam ini. Yang ada cuma para junky dan tukang betak bergaya romawi. Maksudnya gembel romawi. Kelompok Kita terdiri dari 2 orang cewek, 2 orang cowok dan 1 orang luka-luka ( baca : Adel seketika jatuh dari sepeda gunungnya ). Kita hobi sekali nonton Chart musik di televisi apalagi saat bulan puasa tiba, selang waktu yang kita punya kita habiskan untuk nonton Tv bareng dirumah Adel, acaranya 25 tangga musik, Adel nampak sangat senang sekali melihat idolanya Agnes Monica berada diposisi 2. Aku juga berharap idolaku masuk di posisi teratas yakni di posisi 1. Host : Akhirnya sampai juga kita dipeng...

Part 1. Adel Yang Menyebalkan

Sewaktu Aku SMP aku pernah mendapat tugas wawancara sebagai pemenuhan syarat kelulusan pada mata pelajaran kewarganegaraan.  Saat itu aku sedang bingung tentang topik apa yang akan aku bahas. Sedang berjalan menelusuri jalan pulang direrumputan aku melihat ada seorang wanita sedang mengembala 2 ekor kambing ditengah sawah, wanita itu berpenampilan lusuh seperti pengemis jalan kramat, perlahan tapi pasti aku mencoba mendekatinya penasaran. Aku mencoba mendekatkan diri padanya. Kemudian mendadak dia berpaling kearahku. Kulihat wajahnya yang hitam manis, dan bibirnya yang tipis membuatku terpesona, jadi semakin lama aku memperhatikannya. Kemudian dia menoleh, Aku terkaget Eh... Dia terdiam tenang tanpa ekspresi apapun. Aku coba menyapa, Aku       : hai apa kabar ? Wanita  : Baik-baik aja nggak sakit.. Aku       : Emm.. Kamu siapa ? koq aku baru liat kamu ya disini, biasanya kalo aku lewat sini mas parjo yang  ngembala kambing,...

Sinopsis Adelia Adel

Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT dan salam bagi baginda Nabi Muhammad SAW, terimakasih atas semua inspirasi yang tak kasat mata ini hingga kini saat aku duduk didepan meja komputerku  aku bisa melihat buku aneh ini dipromosikan. Namaku Ade Darmawan, Hobiku adalah tidur-tiduran dan tidur beneran. Visiku kebahagian bagi semua. Misiku membuat mereka tertawa, Suatu keabsurdan adalah Inspiring moment yang selalu mengantarkan aku untuk menujunya, tecatat secara visual ter-save kedalam otak dan tersalur dalam sebuah tulisan. Hiburan ternyata tidak hanya kita dapat dari media outdoor  bahkan bisa kita dapat dari sebuah buku saku sekalipun.  Apa yang membuat hal itu terjadi ? Sebuah Imajinasi. Kita tidak harus pergi keluar negeri studi banding untuk mendapatkan sebuah imajenasi, bagiku cukup diam dalam kamar dan konsentrasi bayangkan hal-hal terunik yang pernah terjadi, bentuk kembali hal itu menjadi sebuah alur cerita dan hempaskan kedalam sebuah kertas kerja. Seperti...

Written by Lover

Selamat pagi anak-anak.!!! Sapa ibu Dinna kepada semua anak muridnya yang kelihatan tampan-tampan dan cantik-cantik dengan seragam putih abu-abu itu.(kalo di rata-rata ya lumayan) Selamat pagi Buuu!!! Balas anak-anak murid  dengan nada malas masih ngantuk, semua kelihatan belum siap menerima pelajaran geografi yang akan dibawakan oleh wali kelas periang itu. Dengan tas kulit bergelantung dipinggir pinggang sebelah kirinya bu Dinna sambil memegangi tali tas dengan tangan kiri tersenyum lebar selebar martabak bangka kepada bangku paling kanan dari tempatnya berdiri, letaknya tepat didepan meja guru. Ralat, bu Dinna bukan tersenyum kepada bangkunya tapi kepada makhluk cantik, berambut panjang, berkulit putih dengan rona-rona merah yang duduk disitu. Makhluk cantik itu mempunyai mata cerdas yang selalu nampak diam terpana pada papan tulis yang tak pernah bersih itu. dia pun tersenyum canggung. Ananda Fika namanya, teman-temannya lebih senang memanggilnya Fika, dialah sang ratu puj...

Antara Aku, Dia dan Bajaj Pak Hasan

Gue pagi itu sarapan seperti biasa duduk di  warung nasi pak Dudung. Lagi asik makan tiba-tiba dengan terburu-buru Mira yang masih meneteng sepatunya naik ke bajaj Pak Hasan. Gue mesem-mesem sendiri. kejadian seperti ini udah ngga aneh terjadi. Mira yang sering telat ke sekolah itu selalu jadi objek ledekan Gue tiap pagi. Woi Jlek.. telat lagi lu..!!! hahahahah. Diem lo cumi..!!. balas Mira yang melaju kencang didepan Gue. Hahahahaha..Gue tertawa garing. Mira dan Gue merupakan teman sejak kecil, rumah kita berseberangan. Tapi ironisnya frekwensi kita untuk bertatap muka perhari cuma dapat  beberapa menit, padahal sejujurnya Gue udah mulai suka sama Mira sejak SMP.  Namun karena keluarga Mira  ngga suka kalo Mira keluar rumah tanpa tujuan yang jelas bikin kita jarang ketemu. Gue menjulukinya anak mama. Sebenernya ngga jauh berbeda antara nasib Gue dan nasibnya yang setiap datang kesekolah dianter pakek bajaj Pak Hasan dan Pulang dijemput pula oleh beliau. Par...