Kisah Siluman Ular putih

Hari ini lumyan cerah, hari yang asik buat maen futsal sebenernya...... tapi tiba2 geluduk bersuara.." JLEGER..." keluarlah paisucen sang siluman ular putih, dan juga adiknya sang siluman ular hijau, serta keponakannya yang cacat yakni siluman uler kadut. mereka berniat pergi ke pasar poncol, mw beli scooter buat ponakannya yang cacat siluman uler kadut.

kemudian ditengah jalan mereka bertemu dengan sun gokong ,
"Hay gokong", sapa paisucen.
"Hay juga Pay", jawab sun gokong. udah gitu doang. Gubrak!!

Paysucen tidak mau menggangu sungokong sang kera sakti karena beliau sedang sibuk maen PS bersama gurunya thong samchoong. Kemudian Gurunya sun gokong berkata kepada pasisucen,
"Jngan lupa sampaikan Salam buat gurumu, shinto gendeng..", sambil tangannya masih mencet-mencet stick PS dan wajahnya nggak berpaling sedikitpun.
" Okee..", jawab Paisucen.

pas melewati mereka, paisucen baru ngomong kepada adeknya ular hijau,
"Shinto gendeng bukan gurunya wiro sableng ya??", wajahnya penuh tanya
" udah iyehin aja, biar cepet", begitu jawab adiknya.

tak terasa waktu berlalu sampailah mereka bertiga ke pasar Rumput,
"Bang kita mau ke pasar poncol bukan pasar Rumput!!! ", teriak paisucen kepada abang Bajaj yang kini telah memungungi mereka.
"Ow salah ya dek maaf ya, tadi saya salah denger.. maaf deh maaf", sambil garuk-garuk kepala.
kemudian abang bajaj memutar stir, tapi Bajajnya malah kebalik. 'gubraaak' paisucen, adiknya dan ponakannya serta abang bajajnya jatoh, dengan posisi mereka semua tertindih bajaj seberat setengah ton itu. tanpa buang-buang waktu lagi abang bajaj langsung menelepon garda oto.
beberapa menit kemudian mereka berhasil diselamatkan oleh petugas garda oto.
Paisucen dan adiknya sudah tidak bisa marah kepada abang bajaj karena kelelahan, ponakannya cuma diam termehek-mehek. sepertinya mau nangis.
untuk memperbaiki nama, abang bajaj tersebut langsung tancap gas menuju pasar poncol
tidak lebih dari 30 menit mereka sampai di pasar poncol. Paisucen menghela nafas dalam-dalam dan berkata kepada adik dan ponakannya,
"Kalian tunggu disini dulu ya...", Suruh Paisucen sambil memegang pundak adik dan keponakannya.
"Tante mau kemanaaaa???", Tanya keponakannya agak gelisah.
"Tentang, jangan khawatir, tante cuma mau beli mukena ", katanya sambil menengankan keponakannya yang masih berumur 7 tahun itu.
"Iya, tapi jangan lama-lama ya".
"Iya sayang". jawabnya meyakinkan.

kemudian saking tidak ingin mengecewakan ponakannya itu, paisucen berlari mencari mukena yang dia tuju. Dia ingin mencari mukena cap Gajah Salto. Namun sudah 7 kali bulak balik lari-lari kecil tidak juga dia temukan mukena tersebut, yang dia temukan malah tukang gorengan memakai mukena. karena merasa sudah tidak ada harapan untuk menemukan mukena tersebut dia kembali lagi ketempat adik dan ponakannya berada, namun ditengah jalan dia dihadang 2 ibu-ibu, ibu yang satu dandananya menor banget kayak bencong TL tapi pakek Jilbab, dan yang satu lagi udah agak tua tapi pakek teng top. kemudian dengan lantangnya ibu menor berkata,
"Ibu gimana sih, dari tadi lari-larian melulu.. katanya nyari mukena cap gajah salto, udah 7 kali bulak-balik saya nguber ibu... ! ni mukena cap gajah saltonya! dasar pelok". lah..

kemudian dengan senang hati dan merasa sangat terharu Paisucen menerima mukena itu, saking tak terbendung lagi airmatanya mulai berjatuhan. yang makin membuat airmatanya berjatuhan lebih deras ketika dia melihat bandrol harganya "15.000.000". tanpa basa-basi lagi paisucen pun pergi meninggalkan kedua Ibu itu. bagus aja Ibu menor nggak ditampol karena masih bersikeras menawarkan mukena itu. katanya,
"Bu, Ini mukena pernah dipakek pak bondan waktu wisata kuliner bu...". dia langsung membayangkan pak bondan memakai mukena sambil berkata "Maknyuss" hal itu malah membuat Paisucen tidak percaya dan ngeri. kemudian dia berlari menjauh. Namun tidak tinggal diam, ibu menor melemparkan shuriken dan hampir mengenai Pai.. namun dia menghindar dan berhasil meloloskan diri. sampai ditempat ponakan dan adiknya Pai yang sedang tergesa-gesa langsung menarik tangan keduanya dan pulang manaiki bajaj yang sama.
sampai dirumah, Paisucen cerita demikian sama gue, gue langsung ngakak nggak berhenti-berhenti.
nggak lama setelah itu hujan Reda, nggak tunggu besok gue langsung pamit sama paisucen dan keluarganya . akhirnya jadi juga maen futsal..hehehhe
"Besok cerita-cerita lagi ya Pai", pinta gue.
"atur aja bos..", jawabnya.


-the end-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIDAK MENERIMA SUMBANGAN

Part 2. Semua Jadi Konyol

Poems