CGK-DPS
26 juli 2011
Hai sabtu kemarin gue baru pulang dari bali. dengan perasaan hangat dan tas yang perasaan berat gue menelusuri kota kecil kita. disamping gue mas Rachmat bercucuran keringat karena kaget argo taksinya melonjak tajam. mungkin dia nggak percaya dengan apa yang dilihat, gue juga sih,,, masa dari cengkareng ke Kwitang aja 100rb lebih. ckckck
Lupakan tentang Argo kuda itu, sedikit berbagi pengalaman tentang pertama kali gue naek pesawat. Ya, kemarin gue baru pertamakalinya naek pesawat. kalo nggak dapet-dapet tugas keluar dari kantor mungkin sampe kake-kake gue nggak juga dapat merasakan ketegangan naek pesawat. Alhamdulillah..
kejadian lucu terjadi ketika perjalanan pulang. awalnya gue gambling sama mas rachmat bahwa keyakinan gue yang bakal duduk disamping gue adalah wanita cantik, sedangkan mas rachmat dengan antusiame tinggi dia bilang,
" nggak dek! Gue yakin yang duduk disamping lo bapak-bapak kumisan". sambil ketawa terbahak-bahak.
Gue terlalu yakin sama diri gue sendiri jadi perkataan mas rahmat gue acuhin, namun apa mau dikata ketika hampir semua penumpang sudah penuh di bangkunya masing-masing tinggal hanya gue dan mas rahcmat yang wondering dengan muka tanda tanya siapa pemilik bangku kosong disamping gue ini.
nggak lama muncul segerombolan orang arab berbadan kekar-kekar dari pintu masuk depan.
"jangan salah satu dari mereka-jangan... jangan..........". doa gue dalam hati.
tapi Tuhan berkehendak lain. salah satu dari mereka mengagetkan kami dengan dorongan tas ke bagasi diatas kepala gue, 'Bruggg'. orang itu memaksa tasnya untuk masuk padahal sudah nggak muat lagi. wajah angkuhnya melirik ke gue. gue terdiam, takut dalam gerakan gue ada yang salah kemudian dia langsung ngajak pukul-pukulan.
setelah tasnya dengan dorongan yang kuat masuk kedalam bagasi, entah tas siapa yang mejret. akhirnya dia duduk disamping gue dengan muka tersenyum sambil menyapa sekelebatan,
"Apha khabar?", dengan logat ke arab-araban.
gue jawab,
"alhamdulillah".
kemudian hening lagi..
Selang beberapa menit pramugari memberikan pengetahuan di depan kami tentang tatacara menggunakan alat keselamatan, namun pas kita semua mencoba sabuknya ternyata sabuk si orang disamping gue ini nggak ada pengkaitnya. mukanya langsung bingung. kelabakan mencari-cari dimana pengkaitnya tapi tetep nggak ketemu. Gue kasian kemudian gue nyuruh dia untuk konfirmasi ke pramugari tapi dia malah ketus,
"husss". nyuruh gue diem. yaudah gue diem aja.
dengan muka panik dia menahan sabuknya sendiri dengan kedua tangannya yang ditekan keperutnya, dalam pose tersebut dia terlihat seperti joki pacuan kuda menahan mules.
2 jam 30 menit adalah waktu yang sangat lama jika disamping kita bukan kekasih kita melainkan orang tak dikenal yang udah berani membentak pada pandangan pertama. gue mencoba tidur lebih dalam lebih rileks dari sebelumnya. tapi dia sangat menganggu pandangan gue karena gaya tidurnya cukup aneh, dia tidur dengan gaya mukanya ditempel ke bangku.
10 menit lagi kita landing, seluruh penumpang dipersilahkan untuk bersiap-siap. namun tiba-tiba pesawat oleng sangat kencang. seperti menerima tekanan kuat dari luar, pesawatnya bergetar. lantas semua menjadi panik, dan yang paling aneh para gerombolan arab kepalanya keluar dari kursi celingak-celinguk kepanikan seperti ikan yang aquariumnya diobok-obok.
dan akirnya sampailah kita dikota tercinta ini dengan selamat.
happy ending.
Hai sabtu kemarin gue baru pulang dari bali. dengan perasaan hangat dan tas yang perasaan berat gue menelusuri kota kecil kita. disamping gue mas Rachmat bercucuran keringat karena kaget argo taksinya melonjak tajam. mungkin dia nggak percaya dengan apa yang dilihat, gue juga sih,,, masa dari cengkareng ke Kwitang aja 100rb lebih. ckckck
Lupakan tentang Argo kuda itu, sedikit berbagi pengalaman tentang pertama kali gue naek pesawat. Ya, kemarin gue baru pertamakalinya naek pesawat. kalo nggak dapet-dapet tugas keluar dari kantor mungkin sampe kake-kake gue nggak juga dapat merasakan ketegangan naek pesawat. Alhamdulillah..
kejadian lucu terjadi ketika perjalanan pulang. awalnya gue gambling sama mas rachmat bahwa keyakinan gue yang bakal duduk disamping gue adalah wanita cantik, sedangkan mas rachmat dengan antusiame tinggi dia bilang,
" nggak dek! Gue yakin yang duduk disamping lo bapak-bapak kumisan". sambil ketawa terbahak-bahak.
Gue terlalu yakin sama diri gue sendiri jadi perkataan mas rahmat gue acuhin, namun apa mau dikata ketika hampir semua penumpang sudah penuh di bangkunya masing-masing tinggal hanya gue dan mas rahcmat yang wondering dengan muka tanda tanya siapa pemilik bangku kosong disamping gue ini.
nggak lama muncul segerombolan orang arab berbadan kekar-kekar dari pintu masuk depan.
"jangan salah satu dari mereka-jangan... jangan..........". doa gue dalam hati.
tapi Tuhan berkehendak lain. salah satu dari mereka mengagetkan kami dengan dorongan tas ke bagasi diatas kepala gue, 'Bruggg'. orang itu memaksa tasnya untuk masuk padahal sudah nggak muat lagi. wajah angkuhnya melirik ke gue. gue terdiam, takut dalam gerakan gue ada yang salah kemudian dia langsung ngajak pukul-pukulan.
setelah tasnya dengan dorongan yang kuat masuk kedalam bagasi, entah tas siapa yang mejret. akhirnya dia duduk disamping gue dengan muka tersenyum sambil menyapa sekelebatan,
"Apha khabar?", dengan logat ke arab-araban.
gue jawab,
"alhamdulillah".
kemudian hening lagi..
Selang beberapa menit pramugari memberikan pengetahuan di depan kami tentang tatacara menggunakan alat keselamatan, namun pas kita semua mencoba sabuknya ternyata sabuk si orang disamping gue ini nggak ada pengkaitnya. mukanya langsung bingung. kelabakan mencari-cari dimana pengkaitnya tapi tetep nggak ketemu. Gue kasian kemudian gue nyuruh dia untuk konfirmasi ke pramugari tapi dia malah ketus,
"husss". nyuruh gue diem. yaudah gue diem aja.
dengan muka panik dia menahan sabuknya sendiri dengan kedua tangannya yang ditekan keperutnya, dalam pose tersebut dia terlihat seperti joki pacuan kuda menahan mules.
2 jam 30 menit adalah waktu yang sangat lama jika disamping kita bukan kekasih kita melainkan orang tak dikenal yang udah berani membentak pada pandangan pertama. gue mencoba tidur lebih dalam lebih rileks dari sebelumnya. tapi dia sangat menganggu pandangan gue karena gaya tidurnya cukup aneh, dia tidur dengan gaya mukanya ditempel ke bangku.
10 menit lagi kita landing, seluruh penumpang dipersilahkan untuk bersiap-siap. namun tiba-tiba pesawat oleng sangat kencang. seperti menerima tekanan kuat dari luar, pesawatnya bergetar. lantas semua menjadi panik, dan yang paling aneh para gerombolan arab kepalanya keluar dari kursi celingak-celinguk kepanikan seperti ikan yang aquariumnya diobok-obok.
dan akirnya sampailah kita dikota tercinta ini dengan selamat.
happy ending.
Komentar
Posting Komentar
silahkan isi unek-unek kisanak