Dee Brownies

Berkunjung kerumah pacar dalam hening pikiran Gue adalah sebuah pengobanan besar, dimana rasa takut ditolak mentah2 ato nyasar nggak sampe alamat yang dituju udah jadi perhitungan sendiri. terlebih rumah pacar Gue lumayan jauh. kalo ditempuh naek sepedah kumbang Gue bisa pingsan 3 kali baru sampe. maklum Gue nggak punya kendaraan yang bisa diandalkan untuk menempuh jarak jauh, cuma si belalang tempur aja yang mampu support Gue sampe karatan. perjalanan kerumah pacar Gue dimulai. karena takut nyasar dan diculik, Gue ngajak Rubi. temen Gue dari kecil. dia udah hidup waktu Gue kena cacingan. dia juga udah ada waktu kaki Gue ketusuk paku 20 thn yg lalu. dia cuma beda 2 thn sama Gue, tapi mukanya yang boros membuat Gue kelihatan lebih muda dari dia. mungkin cuma sebuah operasi plastik dan keajaiban yang bisa buat muka dia keliatan lebih muda dari Gue. Rubi bertampang biasa aja cuma idungnya mancung, mukanya lebar, hingga kalo terlentang kadang disangka tutup panci. kemudian Gue dan seonggo...

Hari ini hari yang berbahagia bagi seorang kaka seperti gue, karena bisa melihat semua orang tepuk tangan buat adik Gue. Ipan. walo awalnya dia tegang dan hampir cepirit ditempat dengan kemampuan yang Gue miliki akhirnya Gue bisa menenangkannya. waktu ketemu Gue di bangku penonton dia nggak bisa ngomong apa-apa Gue ngeliat dia dengan perasaan prihatin. mukanya nampak nervous seperti pengen disunat. kemudian Gue ceritain aja tentang tukang minta-minta langganan yg sering lewat depan rumah. Gue bilang sama ipan, "Jangan gugup, santai aja. inget tukang minta-minta itu". Ipan langsung sumringah, ketawa terbahak-bahak. Cerita ini udah jadi rahasia Gue sama ipan. wanita setengah baya dengan baju lusuh yang sering lewat depan rumah punya keunikan tersendiri. ketika mampir kesetiap rumah yang pintunya terbuka lebar, dia hanya berseru, "Buuuuuuuuuuuuuuuu!!", dengan wajah melas dan penuh ketidak berdayaan. nada yang keluar pun mengisyaratkan kelemah lembutannya. tapi ketika ...