Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2010

The X day..

Hari ini, tepatnya minggu 31 oktober 2010 kompetisi futsal dikantor yang diselenggarain untuk memeriahkan ultah kantor yang ke 20. hebatnya hari ini kaki gue masih keselo, kalo dipaksain bisa-bisa masuk dokter kandungan, akibat didalem kaki gue banyak terkandung salah urat. di urut udah sering, di kasih balsem hampir tiap malem pasca keseleo 2 minggu silam. kini saatnya bertempur sampe tetes darah penghabisan. harapan kita cuma satu yakni masuk final. ya kalo nggak bisa paling enggak masuk dufan deh. hah......? gue berharap penuh kepda kaki tercinta untuk dapat bekerja dengan seikhlas mungkin. harapan kita cuma satu yakni masuk final. lah kan udeh ditulis tadi . oh yawda gue berangkat dulu. bismillah.. 1 hari kemudian, sambungan berita diatas, yak team futsal gue kalah di putaran kedua dengan skor 3-5 lawan team yang tahun kmaren kita kalahin 3-1. terimakasih untuk beradunya kaki gue yang menyebabkan si keseleo tambah nyut-nyutan. gue akuin kemarin maen gue nggak total, masih banyak k...

Adel

Gambar
kejadian nyata dalam perjalanan panjang hidup gue. belakangan gue baru merasa hidup gue nggak seceria dulu sebelom gue dapat pekerjaan dan mengemban tanggung jawab yang lumayan besar. seperti kehilangan sesuatu organ penting dalam raga. malahan hal terburuknya gue jadi lupa bagaimana cara menikmati hidup. apa semua ini masih pilihan? apa gue bisa menjalani hidup dengan cara yang seperti dulu? gue nggak bisa jawab. gue punya keyakinan kita yang sekarang adalah perwujudan dari pikiran kita yang sekarang. jadi hal tersebut masih relatif. namun tetap ada yang berbeda. yang paling signifikan ya gue nggak bisa gila-gilaan tereak-tereakan dilorong kantor seperti di lorong sekolah. nggak bisa berseluncur ria di tangga kantor kayak di tangga kampus, ato berlari kecil riang kesana kemari dan menari sama idris sehabis pulang kantor kayak yang hampir gue lakuin setiap pulang sekolah, kalo gue coba-coba melakukan hal tersebut gue yakin setiap pulang kantor kaki gue bakal kena pijet setiap hari meng...

My way... woii...

Penyebab terburuk dan terbesar terjadinya perangai yang negatif dan konsentrasi yang buyar adalah seorang wanita, nggak-nggak lebih dari seorang wanita. gue sempet berfikir apa betul mereka diambil dari tulang rusuk kita? kayaknya mereka diambil dari tulang ekor kepala deh. itu kenapa gue selalu pusing setiap ngadepin yang namanya wanita, bahkan lebih pusing daripada ngadepin banci. Sabar mungkin bener sabar itu nggak ada batasnya, tapi dalam hal ini gue harus bilang sabar ada batasnya. sabar kali ini dibatasi oleh panitia 17an. gubrak. kadang sabar juga suka ngasih santunan anak yatim RW 02. kalo yang ini pak Sabar kali ya. oke bukan sabar yang itu, sabar yang gue rasa kali ini sabar menahan rasa kesel, sebel, laper. dan menjadi orang yang kuat. gue merasa udah total banget, hal ini terbukti ketika gue diam aja saat dia nggak bales2 sms gue selama 3 hari, gue diam aja ketika dia minta putus, dan gue diem aja ketika dia nolak gue yang minta balikan. Dewasa Dewasa itu nggak bisa dil...

Kronologis Si Marni

untuk beberapa saat gue terbengong ria, dengan tampang yang tetep nggak karuan. dari hasil bengong tersebut dapat lah cerita 17+ dibawah ini. Begini kronologis dari TKP, pada saat itu Marni yang sedang berjalan sendirian ditengah kegelapan malam saat pulang kerja berpapasan dengan 2 orang pemuda. saat itu marni sedang mengenakan blazer warna merah dan rok mini, dan dia sungguh kelihatan seksi, kedua pemuda tersebut memperhatikan marni dengan intens saat kaki putih bersih marni mulai melangkah dengan gemulainya didepan keempat mata mereka. nafas kedua pemuda tersebut tampak tersengal-sengal dengan mata yang tetap meraup sekujur tubuh marni. Marni pun nampak ketakutan, kemudian marni berjalan lebih cepat dan melewati kedua pemuda tersebut. sambil tertunduk kaku marni mulai meninggalkan kedua pemuda itu. tidak lama terdengar percakapan dibelakang marni. "Dia sudah pergi, ayuk lakukan lagi ". marni agak heran dengan percakapan tersebut kemudian melirik kebelakang, dan jijik sete...